BOTU - (24/2) Pemerintah Provinsi Gorontalo akan segera melakukan pembangunan Gorontalo Outher Ring Road (GORR) sepanjang 45 kilometer. Mega proyek ini awalnya dianggarkan dalam APBD induk sebesar 45 miliar, namun ternyata belum cukup untuk pelaksanaan proyek dimaksud. Hal ini terungkap dalam rapat gabungan yang dilaksanakan kemarin, Senin (23/2) di DPRD Provinsi Gorontalo oleh Komisi I dan Komisi III bersama Dinas Pekerjaan Umum, Satker Jalan, Biro Pemerintah dan Badan Pertanahan.
Dalam rapat terbatas tersebut Kepala Biro Pemerintahan, Asri Banteng mengungkapkan bahwa pembebasan lahan untuk proyek GORR dibagi dalam tiga segmen. tahun 2014 kemarin telah dilakukan pembebasan lahan untuk segmen 2 sepanjang 14 kilometer. Karena anggaran terbatas, hanya 20 miliar, maka yang dibebaskan baru 3,4 kilometer. "Karena pengucuran anggaran APBN-P sebanyak 190 miliar untuk pelaksanaan proyek GORR di segmen 3, memaksa pemprov untuk segera mempercepat pembebasan lahan sepanjang 16 kilometer. Dan itu dibutuhkan kurang lebih 80 miliar. Makanya kita akan mengoptimalkan anggaran yang ada. Sekiranya ada proyek yang belum mendesak, dana pembebasan lahannya akan dialihkan untuk yang lebih prioritas, "ujar Asri sambil menjelaskan peluang anggaran yang ada.
Hal tersebut ditanggapo oleh salah seorang anggota Komisi III, Helmi Adam Nento. Bagi Helmi, keberadaan proyek yang tidak mendesak dan masih bermasalah sebaiknya ditunda dan anggarannya dialihkan ke pembiayaan GORR. "Saya mengusulkan dana 55 M untuk RSUD Provinsi dialihkan saja dulu ke proyek GORR. mengingat hingga hari ini lahan RSUD Provinsi tidak bersertifikat dan BPN tidak mau menerbitkan sertifikatnya, karena bermasalah. Sebaiknya ini dialihkan saja dulu,"usul Helmi sekaligus menginformasikan masalah terkait pembebasan lahan.
Helmi juga menegaskan kepada pemerintah, agar bisa mendapatkan solusi memadai terkait pelaksanaan proyek GORR tersebut. (Lee)
Tidak ada komentar: