Yogyakarta (10/2) - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, menyampaikan pentingnya mempertahankan lanskap Islami baik yang berasal dari peninggalan masa lalu maupun bangunan baru dalam fisik ruang publik. Hal ini disampaikannya saat memaparkan makalah yang bertajuk "Membangun Tata Ruang Nusantara Berciri Islami", di acara Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VI yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Selasa (10/1).
Di kongres yang dihadiri sekitar 700 peserta dari seluruh elemen Islam di Indonesia ini, Gatot menjelaskan, selain mempertahankan lanskap peninggalan sejarah Islam masa lalu, Sumatera Utara menurutnya, juga akan membangun landmark baru yang nantinya akan mewarnai aktivitas ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
"Khususnya di pintu masuk Sumatera Utara yakni Bandara Kuala Namu dan Belawan, akan dibangun Islamic Center yang akan menjadi pusat pengembangan peradaban Islam namun juga menjadi ciri khas Islami," ungkap gubernur yang juga kader PKS ini.
Tahun ini, kata Gatot, pihaknya menganggarkan penyusunan disain Islamic Center dan diharapkan tahun berikutnya proses pembangunan konstruksi dapat dimulai. Sedangkan untuk Islamic Center di kawasan Medan Utara akan dibangun oleh Pemerintah Kota Medan.
“Kita ingin ketika orang masuk ke Sumatera Utara baik itu dari pintu masuk udara maupun laut, orang langsung bisa melihat dan merasakan nuansa islami,” ujar Gatot.
Kalau kita naik ke gedung tertinggi di Jakarta, tambah Gatot, lalu melayangkan pandangan ke bawah, maka tidak kelihatan lagi pusat-pusat peradaban Islam. “Kita tidak ingin ini terjadi di Sumatera Utara,” kata Gatot.
Gatot mengungkapkan, Kota Medan masa lalu adalah salah satu contoh landskap kota berciri Islam yang masih bisa dilihat keberadaannya hingga kini. Dia mensyukuri bahwa Kota Medan sebagai ibu kota Sumatera Utara masih mempertahankan ciri keislaman dalam tata ruangnya yang ditandai dengan keberadaan Masjid Raya sebagai pusat yang dikelilingi dengan pusat pemerintahan (Istana Maimun), pasar, pemukiman penduduk dan Taman Srideli.
"Mesjid Raya dan Istana Maimun hingga kini masih menjadi landmarknya Kota Medan," ujarnya.
Lebih jauh lagi, Gatot berpendapat, pengembangan tata ruang dengan konsep Islami masih diperlukan, mengingat banyaknya fasilitas ibadah yang banyak beralih atas nama ekonomi. Untuk itu, pihaknya bermimpi Sumut memiliki Islamic center, yaitu di Kualanamu dan Martubung.
“Sehingga dari pintu masuk melalui tranportasi laut maupun udara, maka bisa kelihatan kita sebagai pusat peradaban islam,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gatot mengatakan, kehadirannya dalam acara KUII ini merupakan bagian dari mencari motivasi dan spirit. “Kita hadir untuk mencari berkat, motivasi dan spirit mewujudkan mimpi agar Medan dan Sumut menerapkan konsep tata ruang Islami,” pungkasnya.
KUII ke-VI ini mengambil tema “Penguatan Peran Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya Umat Islam untuk Indonesia yang berkeadilan dan Berperadaban” ini berlangsung 8-11 Februari 2015. Wapres H Jusuf Kala pada Senin (9/2) membuka kongres dan rencananya akan ditutup oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (11/2).
Sumber: Humas Pemprov Sumut
Tidak ada komentar: