"Surabaya ini, memerlukan konfigurasi politik yang baru. Siapa tau koalisi PKS-PKB ini jawabannya. Koalisi alternatif," kata Sekretaris Umum DPD PKS Surabaya Achmad Zakaria kepada Antara di Surabaya, Selasa.
Pernyataan tersebut setelah adanya pecah kongsi PKB dari bagian koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pemilihan bakal calon Wali Kota Surabaya terkuat dan memiliki elektabilitas tinggi di Pilkada 2015.
Menurut Zakaria, pihaknya akan melakukan komunikasi politik dengan DPD PKS Jatim dan DPP PKS guna melaporkan perkembangan politik di Surabaya. "Nanti Kami katakan bahwa semua partai di Surabaya cair dan berpeluang untuk bisa diajak koalisi termasuk PKB," kata anggota Komisi D DPRD Surabaya.
Soal bakal calon wali kota yang memiliki elektabilitas tinggi, lanjut dia, pihaknya akan mengomunikasikan dengan pimpinan partai. "Saat ini kami belum bisa sebut nama, siapa calon yang memiliki elektabilitas tinggi. Itu semua akan kita komunikasikan dengan partai koalisi," katanya.
Saat ditanya soal bakal calon wakil wali kota, Zakaria mengatakan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada tidak masuk bagian dari Pilkada, melainkan wakil langsung dipilih kepala daerah.
"Itu setelah calon kepala daerah terpilih. Soal siapa-siapanya calon wakil kepala daerah itu tergantung nanti ada pembahasan lagi. Saat ini jangan bicara soal wakil dulu, yang penting bagaiamana membangun Surabaya ke depan lebih baik," katanya.
Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin sebelumnya mengatakan pihaknya siap berpisah dengan PDIP. "Kita bukan berbicara partai. Ini soal menjaring calon yang kuat. Kalau yang kuat tidak didukung PDIP ya kita dukung," katanya. (*)
Tidak ada komentar: