LIMBOTO - (2/3) Danau Limboto bermuara 23 anak sungai, 7 di
antaranya aktif dan terdapat 2 sungai besar yakni Alopohu dan sungai Bionga.
Proyek revitalisasi danau limboto cukup besar penganggarannya, sementara
sebagian pekerjaan proyek tersebut sepertinya terhenti seperti
pembangunan pintu air topodu di Desa Tabumela, Kecamatan Tilango Kabupaten
Gorontalo. Hal ini menarik perhatian Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo
mengunjungi lokasi proyek tersebut hari ini, Senin 2/3.
Menurut Eman
Mangopa, aleg Komisi III dari PKS, bahwa anggaran revitalisasi danau limboto
ini kurang lebih Rp 700 M. Pos anggarannya ada di Balai Sungai Wilayah II
Gorontalo. Khusus pintu air topodu dianggarkan sekitar Rp 170 Miliar. “Pintu air topodu ini dibuat supaya
kalau banjir datang airnya tidak meluap ke rumah warga. Juga bisa
mengendalikan debit air saat musim kemarau. Nah, sekarang proyek ini tersendat,
entah kenapa. Barusan kita cek ke lokasi langsung. Padahal batas akhir pekerjaan itu 28 Februari 2015. Kita segera
lakukan rapat dengar pendapat hari ini juga jam 14.00, "ujar Eman ditemui
usai kunjungan di Danau Limboto hari ini. Eman berharap proyek danau limboto ini tidak lagi menjadi bancakan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, mengingat pemerintah pusat sudah
mempercayakan dana cukup besar dan danau juga perlu untuk direvitalisasi.
Proyek revitalisasi
danau juga meliputi pembangunan pintu air, pengerukan sedimentasi danau serta
pembangunan tanggul di pinggir danau. Sesuai data redaksi, luas Danau Limboto
hingga 2007 tinggal sebesar 2.537 Hektar dengan kedalaman berkisar 2-2.5 Meter
saja. Luas tangkapan danau tinggal 900 Km2. Hal itu berbeda dengan kondisi
tahun 1932 di mana rata rata kedalaman danau mencapai 30 Meter dengan luas
7.000 hektar. Tahun 1961 rata rata kedalaman danau berkurang 10 Meter dan luas
menjadi 4.250 Ha saja. (Ndra).
Tidak ada komentar: