JAKARTA (27/10) - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan dan Keluarga (BPKK) DPP PKS Wirianingsih, mengungkapkan keluarga memegang peran utama dan pertama dalam upaya mencetak pemuda yang tangguh.
Hal ini diungkapkan Wirianingsih menjelang momentum peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015.
Wanita yang akrab disapa Wiwi ini menjelaskan, sejarah membuktikan, pemuda pemudi yang tangguh lahir dari keluarga yang tangguh.
Ia mencontohkan Bung Hatta, tokoh proklamator kemerdekaan negara RI, lahir dan dididik dalam keluarga yang taat menjalankan agama Islam, di daerah Bukit Tinggi Sumatera Barat. "Ayah beliau Mohammad Djamil adalah seorang ulama, Ibunya, Siti Saleha lahir dari keluarga pedagang," papar Wiwi.
Demikian juga Cut Nyak Meutia seorang pejuang wanita dari Aceh yang tangguh, lahir dari keluarga pejuang yang harmonis. Ayah Cut Nyak Meutia adalah Teuku Ben Daud Pirak dan Ibu bernama Cut Jah, keduanya adalah tokoh pejuang masyarakat Aceh yang menduduki posisi sebagai Uleebalalang.
Lebih lanjut Wiwi mengungkapkan, jika kita ingin menghadirkan pemuda pemudi yang tangguh, sehingga bangsa dan negara ini tanggguh, maka kita harus memperjuangkan agar keluarga Indonesia tidak rapuh.
Keluarga yang tidak rapuh akan menjadi perisai yang kokoh terhadap segala gangguan dan pengaruh buruk terhadap perkembangan jiwa seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak yang kelak akan menjadi pemuda.
"Untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak dalam memperjuangkan ketahanan keluarga Indonesia," sebut Wiwi.
Wiwi meyakini, tidak ada lembaga lain yang mampu memberikan pendidikan yang komprehensif seperti dalam keluarga. "Kita sama sama merindukan hadirnya pemuda tangguh, yang selalu hadir dengan ide dan karya bermutu," tutur Ibu dari 10 anak penghafal Al Qur'an ini.
Wiwi pun tak lupa mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda bagi segenap pemuda pemudi Tanah Air. "Satu nusa satu bangsa satu bahasa, pemuda satukan keluarga Indonesia. Selamat Hari Sumpah Pemuda."
Keterangan Foto: Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Wirianingsih.
Tidak ada komentar: