GORONTALO – PKS terus menunjukkan sebagai partai yang konsisten melaksanakan kaderisasi. Ini tercermin dari hasil musyawarah wilayah (muswil) ke 4 membentuk komposisi struktur pimpinan di tingkat provinsi masa kepengurusan 2015-2020. Muswil itu menghasilkan Adnan Entengo sebagai Ketua DPW PKS Gorontalo menggantikan Helmi Adam.
Proses pengisian kursi pimpinan PKS memang sedikit berbeda dengan partai lain. Mekanismenya lewat penunjukkan DPP. Namun demikian, kader tetap diberikan kesempatan untuk mengaspirasikan calon pimpinan partai lewat proses pemilihan umum internal (PUI) untuk menjaring calon pimpinan partai.
Terkait pengisian pimpinan partai tingkat wilayah (provinsi), telah diawali dengan pelaksanaan PUI pada 3 Oktober lalu. Ada 27 bakal calon yang dipilih kader. Pemilihan internal itu untuk menjaring 9 nama calon pimpinan yang akan diusulkan ke DPP. 9 nama yang terjaring dalam PUI itu masing-masing Helmi Adam, Jasin Usman Dilo, Manaf Hamzah, Adnan Entengo, Syamsu Botutihe, Jois Akase dan Febriyanto Ahmad.
Setelah melalui kajian dan pertimbangan DPP akhirnya memutuskan penempatan kader pada struktur pimpinan. Helmi Adam yang sebelumnya menduduki Ketua DPW (Dewan Pertimbangan Wilayah) menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW). Sementara Ketua DPW ditempati Adnan Entengo yang merupakan mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Gorontalo. Untuk Posisi Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) ditempati oleh Syamsu Botutihe.
Jasin Usman Dilo menjadi Wakil Ketua DPW. Untuk posisi Sekretaris DPW tetap ditempati Manaf Hamzah.
“Sebagai kader kita tentu harus siap untuk ditempatkan dalam posisi apapun. Yang terpenting adalah bagaimana bisa memberikan pengabdian terbaik untuk membesarkan partai,” ujar Helmi Adam.
Ia mengatakan, karena kesadaran yang sama terbangun di semua kader, maka sirkulasi pimpinan yang terjadi ditubuh PKS sama sekali tidak akan berdampak terhadap perpecahan dan terganggunnya soliditas partai. “Kalau partai lain transisi pimpinan selalu diwarnai dengan perpecahan, alhamdulilah di PKS itu sama sekali tidak terjadi. Baik Munas, Muswil hingga musda berjalan mulus tanpa ada perpecahan,” tandasnya.
Sementara itu Jasin Usman Dilo mengatakan perubahan komposisi pimpinan di tubuh PKS tidak akan mempengaruhi kinerja partai. Karena semangat kerja yang terbangun adalah kerja tim atau kerja bersama. Oleh karena itu ia meyakini Muswil ke 4 akan menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja partai di masa mendatang. “Semangat kerja yang terbangun adalah semangat bersama. Jadi pencapaian partai adalah pencapaian bersama bukan individu,” jelasnya.
Bagaimana dengan target perolehan kursi di pemilu 2019 mendatang? Helmi dan Jasin sama-sama berkeyakinan, PKS bisa mendapatkan hasil maksimal.
Kalau pada pemilu 2014 perolehan kursi PKS meningkat jadi lima kursi dari sebelumnya tiga kursi, diyakini tren itu akan bisa terjaga. “Kita menargetkan minimal bisa meningkat jadi 7 kursi,” ujar keduanya kompak.
Sementara itu, Ketua bidang Polhukam DPP PKS, Al-Muzzamil Yusuf meminta pengurus partai yang telah dilantik untuk bisa menjadi motor penggerak dalam pencapaian target partai.
Pada pemilu 2019 mendatang DPP PKS menargetkan untuk bisa mendapatkan perolehan suara diatas 10 persen atau meningkat dari hasil pemilu 2014 sejumlah 7 persen. “Kalau mendapatkan suara diatas 10 persen akan menjadikan PKS sebagai partai yang berada di papan atas,” pintanya.
Setelah Muswil, agenda Musda untuk memilih pimpinan dan membentuk pengurus partai di tingkat Kabupaten-Kota direncanakan akan mulai berlangsung November mendatang. (rmb)
Sumber : http://gorontalopost.com/2015/10/17/ganti-helmi-adnan-ketua-pks-gorontalo/
Tidak ada komentar: