Gorontalo (24/9) – Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Gorontalo bekerjasama dengan Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Gorontalo melaksanakan program Kelas Pasangan Suami Istri yang di klasifikasikan berdasarkan usia pernikahan. Ada Kelas Pasangan Suami Istri yang usia pernikahannya 10 Tahun kebawah dan dan 10 Tahun keatas. Kegiatan ini bertujuan menguatkan dan mengharmoniskan hubungan suami istri dan mengoptimalkan peran orang tua dalam mendidik  dan membesarkan anak-anaknya.

Kelas perdana khusus bagi mereka yang usia pernikahannya 10 tahun kebawah bertempat di  Naca’s Café and Resto Kota Gorontalo pada Hari Jum’at tanggal 23 September 2016 kemarin. Kelas perdana ini menghadirkan Pemateri dari Jakarta Ibu Risna Soffa yang mempunyai 6 orang anak penghafal Qur’an.

Ketua BPKK DPW PKS Gorontalo Ibu Sri Endang Yamin dalam sambutannya menegaskan bahwa Kelas Pasangan Suami Istri (Pasutri) dilaksanakan untuk menjawab tantangan dimana faktanya banyak perceraian yang terjadi diluar sana akibat dari perselingkuhan, persoalan ekonomi, ketidakpahaman akan peran suami atau istri, dan masih banyak lagi persoalan lainnya yang memicu retaknya sebuah keluarga.

“PKS sebagai Partai Politik menyadari betul bahwa dalam membangun bangsa dan negara tidak dapat dipisahkan dari unit terkecil dari negara yaitu keluarga. Keharmonisan dalam keluarga akan mendorong  terciptanya kesejahteraan”. Ujarnya. (Rz)

Keterangan foto : Pemateri Ibu Risna Soffa (tengah) dan suami

Gorontalo (19/9) - PKS Gorontalo melalui Bidang Pemberdayaan Jaringan Usaha dan Ekonomi Kader (BPJE) telah melaksanakan Program Sekolah Bisnis yang telah memasuki pertemuan yang ke 5. Sekolah Bisnis merupakan salah satu program unggulan dari DPP PKS sampai ke daerah-daerah. Dengan diselenggarakannya  Sekolah Bisnis diharapkan kader-kader PKS dapat membangun usahanya atau bisnisnya untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Ketua DPW PKS Gorontalo Adnan Entengo menegaskan bahwa Sekolah Bisnis merupakan salah satu upaya PKS dalam membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran di Indonesia khususnya di Gorontalo. Pengusaha-pengusaha baru hasil pendidikan Sekolah Bisnis diharapkan dengan bisnis atau usaha yang dirintisnya dapat hidup mandiri dan mampu menyerap tenaga kerja baru.

“Jika ada satu usaha mikro yang mempekerjakan 3 orang saja, maka ada 3 orang yang terselamatkan dari pengangguran. Bagaimana jika ada 50 usaha mikro yang sama dengan jumlah karyawan 3 orang maka ada 150 orang yang terserap sebagai tenaga kerja baru. Bagaimana jika ada ratusan usahawan baru maka akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan terserap.  Ujarnya.

Aleg tiga periode ini mengharapkan agar seluruh pengurus DPD Kabupaten/Kota Se-Gorontalo dapat menseriusi program Sekolah Bisnis di daerahnya masing-masing dengan memberdayakan pengusaha-pengusaha lokal yang sukses sebagai pematerinya. Dengan Sekolah Bisnis kita tergetkan cetak ratusan pengusaha baru Gorontalo.

Sumber: Humas PKS Gorontalo

Limboto (6-9) - Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPD PKS Kabupaten Gorontalo melaksanakan Daurah Pra-Nikah atau Pembekalan pengetahuan sebelum menikah bertempat di Masjid Baitul Izzah Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto pada hari Minggu, 4 September 2016. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang konsep memilih pasangan suami/istri serta konsep membangun rumah tangga sesuai ajaran Islam sehingga setelah berkeluarga kelak dapat memberikan kontribusi yang baik buat agama, bangsa dan negara. Dari data panitia, peserta yang telah diundang 55 orang namun yang hadir 44 orang. Adapun pemateri pada acara ini mengundang konsultan keluarga dari Kementrian Agama Kabupaten Gorontalo.

Ketua Bidang BPKK DPD PKS Kabupaten Gorontalo Sandra Kumay mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi kader-kader PKS Kabupaten Gorontalo yang sudah siap untuk menikah agar dapat memilih pasangan sesuai ajaran Islam sehingga dapat tercipta kehidupan  rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.

 “PKS sebagai Partai Politik tidak hanya berfikir bagaimana memenangkan Pemilu tapi juga harus mempersiapkan kader-kader mudanya membangun keluarga yang kokoh dan bermartabat sehingga dapat melahirkan keturunan yang dapat memberikan kontribusi positif buat generasi penerus bangsa yang akan memimpin Indonesia di masa yang akan datang” ujarnya.

Sri Endang Yamin, Ketua BPKK DPW PKS Provinsi Gorontalo yang juga hadir pada acara ini menegaskan bahwa Kegiatan semacam ini akan dilaksanakan di tiga zona: Zona 1 Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara, Zona II Kabupaten Pohuwato dan Boalemo dan Zona III Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango. Setelah Zona 1 Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara pada Hari Minggu 5 September kemarin, selanjutnya akan dilaksanakan di Zona II dan III. (Rizal)

Ketua DPW PKS Provinsi Gorontalo Hi. Adnan Entengo dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan bahwa Training ini bertujuan meningkatkan peran serta seluruh kader PKS untuk membangun kerjasama dengan semua pihak dalam memajukan Gorontalo. Sebagai Partai Politik PKS harus bisa mengajak berbagai elemen masyarakat bersinergi dalam membangun Gorontalo yang kita cintai.

“Kader PKS harus menjadi penebar kebaikan dimanapun dia berada, jangan sampai ada kader PKS yang tidak dirasakan kontribusi positifnya buat tetangganya ataupun lingkungannya” ujarnya.

Adnan menutup sambutannya dengan sebuah harapan besar agar kader-kader PKS Gorontalo terus  meningkatkan khidmatnya kepada masyarakat. (Rizal)

Keteragan Foto: Ketua DPW PKS Gorontalo Bapak Adnan Entengo saat membuka acara sekaligus memberikan sambutan 

Gorontalo (31-8) -  Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo  sudah di depan mata. Perbincangan seputar Pilgub telah mengisi ruang-ruang diskusi para pedagang, abang bentor, rumah kopi bahkan sampai di kantor-kantor pemerintahan maupun swasta. Ulasan program para kandidat telah menghiasi  media cetak maupun elektronik serta yang paling panas adalah kampanye para kandidat dan Tim Sukses lewat media sosial.

Jasin Usman Dilo selaku Wakil Ketua DPW PKS Gorontalo mengigatkan kepada seluruh Kader dan simpatisan PKS agar tidak menggunakan Media Sosial  untuk memfitnah atau menebar kebencian terhadap kandidat Calon Gubernur maupun Calon Wakil Gubernur tertentu.

“Fitnah dan cacian yang kita sebarkan lewat jari kita di FB, Twitter,Instagram dan media sosial lainnya hanya akan merugikan kita sendiri sebagai orang Gorontalo”.  Jasin menyayangkan beberapa oknum pengguna media sosial  yang mulai menyebarkan fitnah dan provokasi lewat media sosial.

 “Saya pribadi mengajak kita sebagai pengguna media sosial untuk berkampanye damai  lewat Sosial Media menjelang Pilgub”. Ujarnya.

Sumber: Humas PKS Gorontalo